Dukung Program Langit Biru, FT UNS Dorong Bengkel Konversi Listrik di SMK Boyolali

14 July, 2025

FT UNS — Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret ( UNS) Surakarta terus menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang mendukung Program Langit Biru. Kali ini, dua kelompok riset dari FT UNS berkolaborasi menggelar program penguatan kapasitas bengkel konversi motor listrik di SMK Karya Nugraha Boyolali.

Kegiatan ini melibatkan Grup Riset Rekayasa Industri dan Tekno-Ekonomi dari Prodi Teknik Industri, serta Grup Riset Kendaraan Listrik dan Energi Terbarukan dari Prodi Teknik Elektro. Program ini menjadi bagian dari strategi mendukung konversi sepeda motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik berbasis baterai.

Berdasarkan data, terdapat lebih dari 622 ribu sepeda motor myang menggunakan BBM di Kabupaten Boyolali. Di sisi lain, SMK Karya Nugraha dinilai memiliki potensi SDM dan fasilitas yang memadai untuk mendukung teknologi konversi. Namun tantangan seperti rendahnya minat masyarakat, mahalnya biaya konversi, keterbatasan layanan purna jual, hingga minimnya promosi masih menjadi kendala utama.

Menjawab tantangan tersebut, tim Grup Riset FT UNS merancang program selama enam bulan sejak Maret 2025. Tahapan kegiatan dimulai dari evaluasi berbasis masalah, dilanjutkan dengan pelatihan dan pendampingan yang mencakup teknologi terkini seperti Internet of Things (IoT), manajemen risiko, pengendalian mutu, hingga strategi peningkatan produktivitas berbasis alat bantu modern.

Tak hanya pelatihan teknis, program ini juga mendorong pengembangan kewirausahaan dan kemitraan antara perguruan tinggi, sekolah, dan pemerintah daerah. Salah satu terobosan strategis adalah pelibatan PT Ekolektrik Mandiri—startup binaan UNS yang telah tersertifikasi oleh Kemenhub dan terdaftar dalam platform konversi resmi Kementerian ESDM—untuk memperkuat operasional bengkel konversi di lingkungan SMK.

Pelatihan perdana digelar pada Jumat (11/7) dengan melibatkan 20 anggota tim riset yang terdiri dari dosen dan mahasiswa.

Dr. Ir. Fakhrina Fahma, S.T., M.T, Koordinator Grup Riset Rekayasa Industri dan Tekno-Ekonomi, menegaskan pentingnya kesadaran kolektif terhadap keberlanjutan bengkel konversi. “Tanpa penerimaan masyarakat terhadap teknologi ramah lingkungan, bengkel konversi akan kesulitan bertahan,” ujarnya.

Hal senada, Dr. Mufti Reza Aulia Putra, ST, MT, dari Grup Riset Kendaraan Listrik dan Energi Terbarukan, menyebut program ini juga membuka peluang pengembangan pendidikan energi terbarukan di SMK, seperti pemanfaatan PLTS, serta mendorong tumbuhnya bengkel lokal berbasis komunitas.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Manajemen Mutu SMK Karya Nugraha Boyolali, Joko Aprianto, S.T, menyambut baik kerja sama ini. “Program ini sejalan dengan visi Langit Biru, dan menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi pendidikan, pemerintah, dan masyarakat demi keberlanjutan lingkungan,” ungkapnya.

Dengan sinergi antara inovasi teknologi, edukasi, dan kolaborasi lintas sektor, konversi kendaraan listrik diharapkan mampu menjadi solusi ramah lingkungan sekaligus mendorong ekonomi lokal yang berkelanjutan.

Humas FT-Werna.

Editor-Pratikno